Keutamaan Mendoakan Orang Lain Tanpa Sepengetahuannya

Allah Ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ جَاؤُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِينَ آمَنُو

“Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman.”(QS. Al-Hasyr: 10) Baca lebih lanjut

Berghibah Yang Halal

Ghibah dibolehkan dengan tujuan untuk memberi peringatan bagi pihak yang memiliki kepentingan dengan pihak yang dighibah

Hidayatullah.com—Istilah ghibah pernah menjadi bahasan secara nasional beberapa tahun belakangan ini. Masalah ghibah mencuat dan menjadi pembahasan nasional tatkala dalam Munas Alim Ulama PBNU di Surabaya tahun 2006,  PBNU memutuskan mengharamkan dan mengeluarkan fatwa haram terhadap tayangan infotainment Ghibah. Baca lebih lanjut

Keutamaan Mengadzankan Bayi

Adapun ketiga hadits yg sering dijadikan rujukan mengadzankan bayi adalah sebagai berikut:

Diantara haditsnya yaitu :

Pertama,
Dari ‘Ubaidullah bin Abi Rafi’ dari bapaknya (yakni Abu Rafi’), ia berkata, “Aku pernah melihat Rasulullah adzan di telinga Hasan bin Ali ketika dilahirkan Fatimah?” (HR. Abu Dawud no. 5105, Tirmidzi no. 1514 dan Baihaqi 9/305, semuanya dari jalan Sufyan Ats Tsauri dari ‘Ashim bin ‘Ubaidillah dari bapaknya). Baca lebih lanjut

Adzan, dan Keutamaannya

Hampir tidak ada seorang muslim pun yang tidak mengetahui tentang syariat adzan. Seruan yang sangat dikenal ini merupakan tanda yang khusus bagi kaum muslimin, yakni panggilan untuk menegakkan sholat secara berjamaah. Pada edisi kali ini, dengan idzin Alloh, akan dipaparkan hal-hal yang terkait dengan adzan.

Hukum Adzan
Adzan adalah suatu ibadah yang hukumnya wajib kifayah, karena Nabi memerintahkan pelaksanaannya dalam beberapa hadits, dan selalu melaksanakannya dalam keadaan bermukim  maupun bepergian (safar). Jika salah seorang dari kaum muslimin sudah melaksanakannya, Baca lebih lanjut

Dosa-dosa Besar yang Harus Dijauhi

“Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka.” [Ar Ra’d:35].

Allah telah menjanjikan surga bagi orang yang takwa. Yaitu orang yang mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Oleh karena itu hendaklah kita mempelajari apa saja larangan atau hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT agar kita tahu dan tidak mengerjakannya

Pertama-tama kita harus tahu bahwa dosa itu adalah hal-hal yang membuat kita gelisah/tidak tenang dan malu jika diketahui orang lain:

Dari Nawas bin Sam’an ra bahwa Nabi SAW bersabda, “Kebajikan itu adalah budi pekerti yang baik, dan dosa itu adalah segala sesuatu yang menggelisahkan perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang lain.” (HR. Muslim)

Dan dari Wabishah bin Ma’bad ra dia berkata: Aku datang kepada Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan?” Aku berkata,” Ya.” Beliau bersabda, “Bertanyalah kepada hatimu. Kebajikan adalah apa yang menjadikan tenang jiwa dan hati, sedangkan dosa adalah apa yang menggelisahkan jiwa dan menimbulkan keraguan dalam hati, meskipun orang-orang terus membenarkanmu.” (Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Ad-Darimi)

Janganlah memandang kecil kesalahan (dosa) tetapi pandanglah kepada siapa yang kamu durhakai (Allah). (HR. Aththusi)

Syirik Dosa yang Terbesar dan Tidak Diampuni Allah SWT

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” [An Nisaa’:116]

Contoh Syirik adalah menyembah adanya Tuhan lain selain Allah seperti Tuhan Yesus, Roh Kudus, Dewa Matahari, Brahma, Syiwa, Wisnu, dan sebagainya.

Yang sering dilakukan ummat Islam adalah syirik kecil seperti pergi ke Dukun atau Orang ”Pintar”, memakai jimat (cincin, kalung, dsb), mempercayai ramalan, dan sebagainya.

Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan bertanya kepadanya tentang sesuatu (lalu mempercayainya) maka shalatnya selama empat puluh malam tidak akan diterima. (HR. Muslim)

Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia telah mengkufuri apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw. (Abu Dawud)

Baca lebih lanjut

Bahaya Taqlid (Membebek) dan Fanatisme Golongan (Ashobiyyah)

Sesungguhnya ucapan yang paling benar adalah Kitabullah (Al Qur’an), dan sebaik-baik jalan hidup ialah jalan hidup Muhammad (Hadits), sedangkan seburuk-buruk urusan agama ialah yang diada-adakan. Tiap-tiap yang diada-adakan adalah bid’ah, dan tiap bid’ah adalah sesat, dan tiap kesesatan menjurus ke neraka. (HR. Muslim)

Kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya. Para sahabat lantas bertanya, “Siapa ‘mereka’ yang baginda maksudkan itu, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani.” (HR. Bukhari)

Dalam hadits riwayat Ibnu Mas’ud r.a., ia berkata, “Suatu hari, Rasulullah saw. membuat garis lurus di hadapan kami, kemudian beliau bersabda, ‘Ini adalah jalan Allah.’ Setelah itu, beliau menggaris beberapa garis di samping kiri dan samping kanan garis yang pertama tadi, dan bersabda, ‘Jalan-jalan ini (adalah selain jalan Allah), masing-masing didukung oleh setan yang Baca lebih lanjut

Dzikir Ba’da Shalat Fardhu

Fenomena bilangan 165 dalam dzikir ba’da shalat fardhu.
Bilangan 165 ditafsirkan memiliki arti yang khusus. Angka 1 berarti Tuhan, tertuang dalam konsep Ihsan, 6 berarti Rukun Iman, dan 5 merupakan Rukun Islam. Angka 165 itu ternyata juga muncul ketika melaksanakan dzikir di setiap ba’da shalat fardhu. Nabi memerintahkan kita untuk berdzikir dengan mengucapkan Subhanallah sebanyak 33 kali, Alhamdulillah sebanyak 33 kali, dan Allahu Akbar sebanyak 33 kali. Dalam hadits Sahih riwayat Muslim dari Abu Hurairah juga dari Qutaibah, Rasul bersabda “Sukaku kamu kuajarkan Baca lebih lanjut

Amalan Asma-ul Husna Pembuka Rezeki

Allah memiliki 99 nama yang indah atau lebih terkenal dengan sebutan Al-Asma-ul-Husna. Nama-nama tersebut merupakan cerminan dari perilaku Allah terhadap umatnya. Karena itu, jika nama-nama tersebut kita sebut sebagai suatu permohonan, niscaya akan mempunyai pengaruh yang sangat besar.

Anjuran untuk berdoa menggunakan Asmaul Husna telah tercermin dalam firman Allah:
“Hanya milik Allah Asma-Ul Husna, maka berdoalah kepadaNya dengan menyebut Asma-Ul Husna, dan tinggalkan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Surat Al-A’rof Ayat 180).

Berikut ini beberapa amalan Asma-Ul Husna yang berguna untuk membuka pintu rejeki kita.

Baca lebih lanjut